Kamis, 14 Maret 2013

BENDA-BENDA ERGASTIK DIDALAM SEL


Selain benda-benda hidup, didalam sel hidup juga terdapat benda-benda yang tidak hidup yang disebut benda ergastik. Benda ergastik ada yang besifat cair dan padat.
Benda ergastik yang bersifat padat antara lain :

Perjalanan karir Da’wah Ilallah



Anneyong readers,,, kayfa haaluk ??? baik-baik jeki semua ?? semoga tetap berada dibawah naungan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Na’am, kali ini admin pengen memposting salah satu perjalanan karir admin nih readers. Selain punya pekerjaan duniawi sebagai Asisten Apoteker dan pedagang, admin juga punya jenjang karir akhirat... Yach,,,walaupun tidak semulus pekerjaan dunia tapi admin tetap bersyukur masih bisa berjuang bersama dalam suatu amal jama’i...
Daripada berlama-lama dengan pembukaan yang sepertinya kurang berkesan lebih baik langsung enjoy reading aja yuk readers... cekidot...
Entah harus memulainya dari mana, tapi awal merintis karir ini tak pernah terbayangkan sedikitpun akan terus berlanjut hingga hari ini dan berharap hingga ajal menjemput pun demikian...
Alhamdulillah merupakan kata yang cocok menggambarkan pekerjaan ini... Tahukah mengapa ? Karena pekerjaan ini membawa keuntungan yang abadi dan hanya orang-orang terpilihlah yang dapat menjalaninya dengan sabar dan lapang dada.

Khutbah iblis yang sangat menyentuh hati...



Iblis berkhutbah ???...benar... ia berkhutbah... bahkan khutbah yang paling menyentuh hati... tidak ada khutbah yang menyentuh hati sebagaimana khutbah iblis ini...
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ ، قَامَ إِبْلِيْسُ خَطِيْبًا عَلَى مِنْبَرٍ مِنْ نَارٍ ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ

"Tatkala hari kiamat Iblis berdiri di atas sebuah mimbar dari api lalu berkhutbah seraya berkata, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya…" (Tafsiir At-Thobari 16/563)

Selasa, 12 Maret 2013

Sadarlah, Siapa yang Kau Cintai ?




Bagi insan yang mengaku ELF sejati atau bo’ongan atau apalah namanya pasti sesak ketika melihat foto tersebut. Jangan marah dulu saudariku,,, karena memang begitulah kenyataan yang sebenarnya... Bagi engkau seorang muslimah, jangan pernah menyangkal hal ini karena sebenarnya kau tahu tapi engkau mencoba untuk menghindarinya...
Begitu juga yang admin rasakan saat pertama kali melihat postingan disalah satu blog uztad ini,,, tapi hal inilah yang membuat admin sadar bahwa satu-satunya yang patut disembah dan diagung-agungkan hanyalah Allah dan rasul-Nya nabiullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam...

InsyaAllah akan ada postingan khusus tentang hal ini... do’akan saja semoga nulisnya cepat...
Sambil nunggu, baca dulu nyok yang hasil copas dari blognya uztad... cekidot...


Kaget, marah dan sangat sedih, itulah yang terlihat dari raut wajah Ustadz saat membacakan pertanyaan tertulis  yang diajukan oleh seorang akhawat dalam majelis hadits beliau. Betapa virus itu telah menyebar dan merasuki jiwa-jiwa yang rapuh dan tidak lagi takut pada siksa Allah Yang Maha Pedih.

Apakah mereka sama ?



Dibawah ini adalah semacam artikel yang admin buat untuk mading FUM,,, admin harap semoga yang ikut membaca postingan ini dapat memberi kritik dan saran untuk kemajuan blog dan cara menulis admin kedepannya... Semoga bermanfaat dan ada pelajaran yang dapat kalian reader ambil...
SALAM UKHUWAH...

Disalah satu sudut kota di Makassar, Sulawesi Selatan terdapat sekumpulan muslimah fresh graduate dan alumni menengah atas yang mengusung suatu visi, misi dan tujuan yang sama. Mereka mengusung strategi untuk menda’wahkan Dienul Islam.
Tanpa upah material duniawi, tanpa dijanjikan suatu kepopuleran ditengah masyarakat...
Tapi,,
Apakah yang mereka kejar ??
Sejenak dibenak orang-orang hedonis  bukankah perbuatan, prilaku dan perkataan mereka tidak menguntungkan. Sungguh, mereka hanya sibuk dengan kesia-siaan. Apakah yang sebenarnya mereka kejar ??
Uang? Mereka tidak diupah atas apa yang mereka usahakan.
Popularitas ? mereka tidaklah menjadi trending topic di jejaring sosial.
Kekuasaan ? mereka tidak memiliki gelas apapun di dunia atas apa yang  telah mereka lakukan.
Jadi, apa yang sebenarnya mereka kejar ? apakah mereka hanya sekumpulan orang tanpa kesibukan ?
Hai, sadarlah !!! banyak yang bisa kalian lakukan .
Sebagai langkah awal, rombak penampilan kalian. Apakah kalian tahu ? busana, jilbab cara kalian berpenampilan sangatlah kuno. Cobalah lihat dunia disekeliling kalian !
Ada Lady gaga yang berpakaian serba unik, tidakkah kalian ingin seperti dia ?
Ada Katy Perry dengan rambut warna warni dan riasan yang mencolok, tidakkah kalian ingin seperti dia ?
Langkah selanjutnya, raihlah yang tidak kalian raih ditempat kalian sebelumnya.
Popularitas ? kalian bisa mengikuti ajang kontes-kontes pencarian bakat, kecantikan sehingga kalian  bisa tampil di TV.
Harta ? dengan kepopuleran dan kesuksesan kalian, uang akan senantiasa mengalir ke rekening-rekening kalian.
Kekuasaan ? kalian bisa menjadi penguasa atas fans kalian. (sahlahalhudzaifah.blogspot.com)
Come on, itukan yang kalian inginkan sebenarnya ?
(QS. 41 : 33)
Dengan tegas kami katakan “TIDAK, NO”
Semua yang kalian katakan bukanlah yang kami kejar. Menurut kalian kami sedangkal itu, berfikir hanya untuk urusan dunia ? Sebenarnya, apa yang kalian katakan itu tidak sepenuhnya salah. Benar kami menginginkan harta, harta yang bisa menjadi pemberat-pemberat timbangan kebaikan kami sehingga kami bisa selamat dari naarNya. (QS. 8:25 ) Benar kami menginginkan popularitas, popularitas dari penduduk langit dan bumi yang senantiasa menyebut-nyebut nama kami ketika duduk bermajelis merancang strategi da’wah Ilallah. Benar kami menginginkan kekuasaan, kekuasaan untuk menyebarkan Islam secara haq terlebih kepada orang-orang seperti anda, dan kamipun mengejar suatu gelar yakni Muflihun (orang-orang yang beruntung). (QS. 3: 104)
Ya... inilah yang kami inginkan...
Ketahuilah kami bukanlah orang-orang tanpa kesibukan tapi kami adalah AKTIVIS DA’WAH, PARA MUHARRIKAH SEKOLAH. Kami beraktivitas sama seperti kalian sekolah, kuliah dan bekerja tapi yang membedakan kami dengan kalian adalah title “PLUS” yang kami sandang, itu karena kami yang begitu ISTIMEWAH...
Pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk berjihad dijalan da’wah, membagi fikirannya tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Tahukah kalian ? kami ingin kalian juga merasakannya...
Pakaian hijab yang begitu melindungi diri, kehormatan dan martabat seorang wanita. Bukankah dimata kalian kami juga unik ? tapi, inilah IDENTITAS kami... Inilah PAKAIAN kami... Tidakkah kalian ingin merasakannya ?
Sadarlah saudariku...!
Popularitas, harta dan kekuasaan yang dunia tawarkan hanya bersifat sementara. Mengapa harus mengejar dunia, kalau toh dunia kan meninggalkan kita...
Disini... disalah satu sudut  kota ini yakni Forum Ukhuwah Muslimah Makassar, kakanda akhwat dengan akhlak yang lembut, mengajak diri ini yang tadinya hanya memimpikan dunia kini bisa berada dijalan para Thalibul ilmi, para muharrikah, para mujahidah pejuang-pejuang penegak tonggak Islam. kami haturkan Jazakillahu Khayran karena kakanda telah menjadi sarana kami untuk merasakan semua ini. Kami hanya bisa berusaha menjadi seperti kakanda atau bahkan lebih baik lagi. Kami akan berusaha menyadarkan adik-adik kami di sekolah, seperti yang kakanda lakukan sampai hari ini.(QS. 9 : 71)
Ya... disinilah wadah kami untuk berusaha mengembalikan kejayaan Islam dan menjadi salah satu orang yang ikut dalam barisan kejayaan itu. Aamiin...
Keep mujahadah, keep istiqamah !

Note ::: kalau mau mengcopas tolong disertakan credit blognya...


Suatu hari ketika Imam Abu Hanifah sedang berjalan-jalan melalui sebuah rumah yang jendelanya masih terbuka, terdengar oleh beliau suara orang yang mengeluh dan menangis tersedu-sedu. Keluhannya mengandungi kata-kata, “Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini, agaknya tiada seorang pun yang lebih malang dari nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi lagi belum datang sesuap nasi atau makanan pun di kerongkongku sehingga seluruh badanku menjadi lemah lunglai. Oh, manakah hati yang belas kasihan yang sudi memberi curahan air walaupun setitik.”
Mendengar keluhan itu, Abu Hanifah berasa kasihan lalu beliau pun balik ke rumahnya dan mengambil bungkusan hendak diberikan kepada orang itu. Setelah dia sampai ke rumah orang itu, dia terus melemparkan bungkusan yang berisi uang kepada si malang tadi lalu meneruskan perjalanannya. Dalam pada itu, si malang berasa terkejut setelah mendapati sebuah bungkusan yang tidak diketahui dari mana datangnya, lantas beliau tergesa-gesa membukanya. Setelah dibuka, nyatalah bungkusan itu berisi uang dan secarik kertas yang bertulis, ” Hai manusia, sungguh tidak wajar kamu mengeluh sedemikian itu, kamu tidak pernah atau perlu mengeluh diperuntungkan nasibmu. Ingatlah kepada kemurahan Allah dan cobalah bermohon kepada-Nya dengan bersungguh-sungguh. Jangan suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus.”
Pada keesokan harinya, Imam Abu Hanifah melalui lagi rumah itu dan suara keluhan itu kedengaran lagi, “Ya Allah Tuhan Yang Maha Belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan bungkusan lain seperti kemarin,sekedar untuk menyenangkan hidupku yang melarat ini. Sungguh jika Tuhan tidak memberi, akan lebih sengsaralah hidupku”
Mendengar keluhan itu lagi, maka Abu Hanifah pun lalu melemparkan lagi bungkusan berisi uang dan secarik kertas dari luar jendela itu, lalu dia pun meneruskan perjalanannya. Orang itu terlalu riang mendapat bungkusan itu. Lantas terus membukanya.
Seperti dahulu juga, di dalam bungkusan itu tetap ada secarik kertas lalu dibacanya, “Hai kawan, bukan begitu cara bermohon, bukan demikian cara berikhtiar dan berusaha. Perbuatan demikian ‘malas’ namanya. Putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah. Sungguh tidak ridha Tuhan melihat orang pemalas dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan dirinya. Jangan….jangan berbuat demikian. Hendak senang mesti suka pada bekerja dan berusaha kerana kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari atau diusahakan. Orang hidup tidak perlu atau disuruh duduk diam tetapi harus bekerja dan berusaha. Allah tidak akan perkenankan permohonan orang yang malas bekerja. Allah tidak akan mengkabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu, carilah pekerjaan yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhtiarlah sedapat mungkin dengan pertolongan Allah. Insya Allah, akan dapat juga pekerjaan itu selama kamu tidak berputus asa. Nah…carilah segera pekerjaan, saya doakan lekas berubah.”(sahlahwalhudzaifah.blogsppot.com)
Setelah dia selesai membaca surat itu, dia termenung, dia insaf dan sadar akan kemalasannya yang selama ini dia tidak suka berikhtiar dan berusaha.
Pada keesokan harinya, dia pun keluar dari rumahnya untuk mencari pekerjaan. Sejak dari hari itu, sikapnya pun berubah mengikut peraturan-peraturan hidup (Sunnah Tuhan) dan tidak lagi melupai nasihat orang yang memberikan nasihat itu.
Dalam Islam tiada istilah pengangguran, istilah ini hanya digunakan oleh orang yang berakal sempit. Islam mengajar kita untuk maju ke hadapan dan bukan mengajar kita berdiri di tepi jalan.

credit : sunnatullah.com

Senin, 11 Maret 2013

Adakah seleksi juga dalam menuntut ilmu ???


Tarbiyah...
Satu kata yang sekitar lima tahun yang lalu tak ku mengerti artinya. Sering berjalannya waktu, banyak hal yang ku kecap manfaatnya. Darimu...
Tarbiyah...

ADAB MAJELIS ILMU


Kali ini admin memposting salah satu materi perdana... materi yang akan selalu diulng-ulang oleh para penuntut ilmu syar'i...

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ 

Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada didekatnya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya.

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini merupakan potongan dari hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah oleh :
• Muslim, dalam Shahihnya, Kitab Adz Dzikir Wad Du’a, Bab Fadhlul Ijtima’ ‘Ala Tilawatil Qur’an Wa ‘Ala Dzikr, nomor 6793, juz 17/23. (Lihat Syarah An Nawawi).
• Abu Daud dalam Sunannya, Kitabul Adab, Bab Fil Ma’unah Lil Muslim nomor 4946.
• Ibnu Majah dalam Sunannya, Muqaddimah, Bab Fadhlul Ulama Wal Hatsu ‘Ala Thalabul Ilmi nomor 225.

BIOGRAFI SINGKAT PERAWI HADITS 
Abu Hurairah. Beliau adalah salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Nama lengkapnya Abdurrahman bin Shahr [1] Diberi gelar Abu Hurairah karena beliau menyukai seekor kucing yang dimilikinya. Meskipun baru masuk Islam pada tahun ke tujuh hijriah, akan tetapi keilmuannya diakui oleh banyak sahabat. 
Selama tiga atau empat tahun bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam betul-betul dimanfaatkan oleh beliau Radhiyallahu 'anhu. Senantiasa bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat banyak para shahabat sibuk di pasar atau di tempat yang lain. 
Lelaki yang berperangai lembut dengan kulit putih serta jenggot agak kemerahan ini, sangat gigih menggali ilmu dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa memperdulikan rasa lapar yang di alaminya. Sehingga tidaklah mengherankan apabila beliau banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim secara bersama sebanyak 326 hadits. Sedangkan yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tanpa Imam Muslim sebanyak 93 hadits dan diriwayatkan oleh Imam Muslim tanpa Imam Bukhari 98 hadits.

Di Antara Berjuta Cinta


Diriwayatkan dari Umar bin Khathtab radhiallahu 'anhu, ia berkata, “Rasulullah  Sallalahu ‘alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk bersedekah dan kebetulan aku sedang memiliki sejumlah harta. Aku berkata, ‘Hari ini aku akan mendahului Abu Bakar, aku ingin mendahuluinya walaupun sehari.’ Maka akupun datang dengan membawa separoh dari hartaku.  Lalu datanglah Abu Bakar dengan membawa seluruh hartanya. Rasulullah Sallallahu ‘alahi Wasallam bertanya kepadanya, ‘Apa yang Engkau tinggalkan untuk keluargamu?’ Ia menjawab, “Aku tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya!!’ Aku (Umar) pun berkata, ‘Aku tidak akan mampu selamanya mendahului Abu Bakar!’” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Demikianlah keutamaan pada pribadi Abu Bakar radhiallahu ‘anhu, dikarenakan kuatnya keyakinan dan kesempurnaan imannya menjadikan rasa cintanya kepada Allah Subhana Wata’ala yang tertinggi di antara berjuta cinta yang bahkan melebihi rasa cintanya kepada keluarga dan dirinya sendiri. Subhanallah… Abu Bakar radhiallahu ‘anhu mampu menanggung bermacam cobaan, menjadikan mudah perkara yang sulit di jalan agama ini, menginfakkan hartanya, mempertaruhkan kedudukannya sembari mempersembahkan segala yang berharga maupun yang remeh di jalan Allah , sehingga dia dapat menyandang gelar “Ash-Shiddiq”.

Katakanlah, “jikalau bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan dari berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (At-Taubah [9]: 24)
Dari sini kita dapat berkaca diri, bagaimanakah kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya? Apakah kita masih mementingkan yang lain dibandingkan melakukan amal-amal kebaikan yang diridhai Allah dan Rasul-Nya? Ataukah kita menjumpai Allah hanya pada saat membutuhkan-Nya?


Maraji: Menelusuri Keutamaan Sedekah Disertai Kisah Mulia Pelaku Sedekah (Ali bin Muhammad Ad-dihami)


”"