Anneyong readers,,, kayfa haaluk ???
baik-baik jeki semua ?? semoga tetap berada dibawah naungan dan rahmat Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Na’am, kali ini admin pengen memposting salah satu
perjalanan karir admin nih readers. Selain punya pekerjaan duniawi sebagai
Asisten Apoteker dan pedagang, admin juga punya jenjang karir akhirat...
Yach,,,walaupun tidak semulus pekerjaan dunia tapi admin tetap bersyukur masih
bisa berjuang bersama dalam suatu amal jama’i...
Daripada berlama-lama dengan pembukaan
yang sepertinya kurang berkesan lebih baik langsung enjoy reading aja yuk
readers... cekidot...
Entah harus memulainya dari mana, tapi
awal merintis karir ini tak pernah terbayangkan sedikitpun akan terus berlanjut
hingga hari ini dan berharap hingga ajal menjemput pun demikian...
Alhamdulillah merupakan kata yang cocok
menggambarkan pekerjaan ini... Tahukah mengapa ? Karena pekerjaan ini membawa
keuntungan yang abadi dan hanya orang-orang terpilihlah yang dapat menjalaninya
dengan sabar dan lapang dada.
Pertama-tama dengan menuntut ilmu seperti
kebanyakan orang yang sebelum memulai melamar pekerjaan dunia harus memiliki
surat tanda lulus belajar (ijazah) terlebih dahulu kalau tidak disertai dengan
ijazah jangan berharap akan diterima di instansi mana pun. Tapi sangat berbeda
dengan pekerjaan kali ini, untuk mendapatkannya tidak dibutuhkan ijazah yang diperolehkan
dengan membanting tulang menghabiskan waktu, tenaga dan biaya yang cukup besar
hanya untuk menerima secarik kertas yang belum tentu juga langsung mendapatkan
pekerjaan yang layak. (http://sahlahalhudzaifah.blogspot.com) Hal utama yang dibutuhkan adalah hanya
harus mengetahui satu ayat saja dari Al-Quranul Karim untuk diamalkan lalu
disampaikan kepada orang lain yang belum mengetahuinya... dan inipun sudah
cukup sebagai bekal untuk merintis karir kedepan...Tapi tanpa melupakan tetap
menuntut ilmu kedepanya agar karir ini tetap cemerlang...
Cukuplah Allah yang melihat potensi dan
bakat yang kita miliki karena susungguhnya Dialah yang Maha Mengetahui
segalanya. Maka Dia pun memilih orang-orang pilihan itu tanpa adanya Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme yang terjadi pada sebagian besar kenyataan yang kita
hadapi sekarang ini. Sungguh penyeleksian dan penerimaan pegawai pada pekerjaan
inilah yang begitu adil dan menakjubkan.
Berawal dari seorang pelajar SMA yang
polos, pemalu, merasa tersisihkan, egois dan sulit untuk beradaptasi sehingga
hanya mempunyai teman yang bisa dihitung jari serta tidak mengerti sama sekali.
Secara tiba-tiba, terpilihlah dia menjadi salah satu pegawai Allah Subhanahu wa
TA’ala sebagai pasukan da’wah pada Rohis sekolahnya. Tidaklah manusia diuji
berawal dari yang kecil. Dibimbing dan diarahkan oleh pegawai-pegawai senior
(kakak senior) dengan harapan bahwa mereka inilah calon penerus
pegawai-pegawaiMu selanjutnya. Telah menjadi suatu fitrah didunia tidak akan
ada yang abadi, semua akan kembali kepadaNya dan pastilah naik ketingkat yang
lebih besar bagi orang-orang yang sanggup tuk bertahan. Menurutku, itulah yang
senior-senior kami pikirkan, karena itulah sekarang yang kami pikirkan ketika
melihat adik-adik kami yang dulu pernah kami rasakan juga. Agar kejayaan yang
Allah janjikan suatu hari nanti akan menjadi salah satu sarana untuk
mendapatkan kekayaan dan keberuntungan yang sesungguhnya.
Setelah merasakan pahit getirnya bekerja
pada tingkat yang sederhana ini kami pun akan segera menghadapi penyeleksian
naik golongan (seperti pada PNS aja...). Tidak semua pegawai dapat merasakan
naik ke tingkat yang lebih kompleks itu. Ada yang ditengah jalan lebih memilih
perusahaan lain untuk mendapatkan keuntungan yang setidaknya hampir sama
seperti yang kami pula harapkan, ada yang pada saat penyeleksian naik golongan
lebih memilih untuk menjadi pengangguran ketimbang bersama kami dalam
perusahaan amal jamai’i ini... Entah apa alasan yang ada dibenak saudariku yang
memilih pengangguran ketimbang bersama-sama kami saling berpangku tangan
menjadi bata-bata penyusun kejayaan Islam kelak. Apakah karena selama menjadi
pegawai Allah hatimu sering tersakiti sehingga engkau tak sanggup lagi ? Apakah karena engkau malu
pada dirimu sendiri karena merasa tidak sepadan dengan akhwat(pegawai) yang
lainnya ? atau mungkin karena ada seseorang yang pernah menyakiti hatimu berada
dalam perusahaan itu ? Kenapa akhwat ? Kenapa ?
Bukankah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam sudah menggambarkannya beberapa abad silam bahwa sesungguhnya pekerjaan
ini bukanlah hal mudah Akhwat,, sungguh menjadi pegawai pada pekerjaan ini amat
berat dan tak pelak membuat tetesan bak mutiara itu jatuh dari kedua kelopak
mata.
Bukankah yang memutuskan pantasnya kita
berada di perusaahan ini hanyalah Allah... Bukan dirimu maupun orang lain
Akhwat... Yakinlah sesungguhnya itu hanyalah was-was syaitan laknatullah
‘alaihi... Jika engkau mengikutinya, sungguh kau menjadi orang yang merugi...
Tapi begitulah Sunnatullah...
Ketika engkau memilih meninggalkan
pekerjaan ini maka akan datang sekumpulan orang yang akan menggantikanmu lebih
baik dari orang yang tergantikan... Karenanya jangan pernah memilih keluar dari
pekerjaan ini. Jangan sampai suatu hari nanti engkau kan menyesal telah memilih
jalan itu karena melihat orang-rang yang menggantikanmu jauh lebih sukses dari
dirimu yang dulu. Engkau boleh berbangga diri ketika telah merasa ada andil
dirimu dalam membuatnya seperti ini... Tapi sungguh yakinlah betapa kecewa
dirinya melihatmu resign dari pekerjaan ini ukhtyfillah... Dari Jama’ah ini
Akhwatifillah...
Spesial untukmu akhwatfillah yang sekarang entah
berada dimana... (@ Pengurus Rohis IKRAMSY angkatan 2009)...
Aku merindukan kalian semua...(ralat tidak
semua)... bagi wajah-wajah yang sering kulihat, sabar hati saja yach ukh kalian tidak di rindukan...(tapi semuanya
fillah)...
Rabu, 13 Maret 2013
@ Klinik Ukhuwah Farma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar