Bagi insan yang
mengaku ELF sejati atau bo’ongan atau apalah namanya pasti sesak ketika melihat
foto tersebut. Jangan marah dulu saudariku,,, karena memang begitulah kenyataan
yang sebenarnya... Bagi engkau seorang muslimah, jangan pernah menyangkal hal ini
karena sebenarnya kau tahu tapi engkau mencoba untuk menghindarinya...
Begitu juga yang
admin rasakan saat pertama kali melihat postingan disalah satu blog uztad
ini,,, tapi hal inilah yang membuat admin sadar bahwa satu-satunya yang patut
disembah dan diagung-agungkan hanyalah Allah dan rasul-Nya nabiullah Muhammad
shalallahu ‘alaihi wa sallam...
InsyaAllah akan
ada postingan khusus tentang hal ini... do’akan saja semoga nulisnya cepat...
Sambil nunggu,
baca dulu nyok yang hasil copas dari blognya uztad... cekidot...
Kaget, marah dan
sangat sedih, itulah yang terlihat dari raut wajah Ustadz saat membacakan
pertanyaan tertulis yang diajukan oleh seorang akhawat dalam majelis
hadits beliau. Betapa virus itu telah menyebar dan merasuki jiwa-jiwa yang rapuh
dan tidak lagi takut pada siksa Allah Yang Maha Pedih.
Petanyaan itu tentang keinginan seorang akhawat yang tidak ingin
menikah kecuali dengan ikhwa dari Korea. Sebenarnya sang akhawat telah lama
“ngaji”. Memang kenapa, ada yang salah? Mari kita lihat.
Setiap keinginan pasti punya alasan. Ada akibat berarti ada sebab.
Apalagi jika yang menjadi impian adalah menikah, maka perkara ini bukanlah
perkara ringan. Menikah merupakan amalan yang menentukan bagaimana agama bagi
seorang akhawat, sebab syurga atau neraka seorang akhwat juga bemula dari siapa
ia ikatkan janji sebagai pendamping hidupnya. Tidak hanya itu, persoalan ini
juga berkaitan kesempurnaan cinta seorang hamba. Sebab cinta tidak semuanya
legal, terlebih jika cinta itu telah menyaingi perhatian kita pada Allah, pada
perintah-perintah-Nya. Walyaudzubillah, inilah syirik mahabbah. ( http://sahlahwalhudzaifah.blogspot.com)
Saat seseorang mencintai, maka lebih dari apa yang ia rasakan Allah
kelak akan mengumpulknnya bersama siapa yang ia cintai. Tdakkah kita takut,
bagaimana jika tempat kita melabuhkan cinta itu ternyata menyeret kita dalam
gelombang neraka Allah yang menyala-nyala? Tidakkah kita ngeri jika cinta yang
kita rasa bagai bunga sakura yang mekar dimusim semi berbuah jilatan api jahannam
yang bahan bakarnya adalah jin dan manusia. Walyaudzubillah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
:
“Seseorang bersama dengan yang dicintainya (di akhirat kelak)” (HR
Al-Bukhari no 6169)
Maka bukan hanya Ustadz yang semestinya sedih. Sedihlah akan diri
kita..
Lihatlah, tatkala banyak kaum muslimin yang sangat mencintai
para pelaku maksiat, bahkan dari kalangan orang-orang kafir !!! (terutama para
pemain film dan para penyanyi serta para olahragawan). Foto orang-orang kafir
tersebut mereka pajang di kamar-kamar mereka, menjadi penyejuk pandangan
mereka…. sebelum tidur dan tatkala bangun tidur…
Bahkan mereka meniru gaya berpakaian orang-orang kafir tersebut…,
mereka hafalakan lantunan-lantunan orang-orang kafir tersebut…, mereka pelajari
perjalanan hidup orang-orang kafir tersebut…!!
Jika salah seorang dari mereka ditanya tentang sejarah…, nama…, dan
nasehat-nasehat Abu Bakar…Umar…Imam Syafii??, maka terdiamlah ia !!!
Apa yang akan mereka perbuat dengan sabda Nabi “Seseorang
(diukumpulkan diakhirat kelak) bersama yang ia cintai” ???!!!
KARENANYA…cintailah orang-orang sholeh.... Tirulah gaya hidup
mereka…patuhilah petuah-petuah mereka…yaitu orang-orang yang jika kita
mengingat mereka… maka kita mengingat akhirat…
Imam Syafi’i rohimahulloh pernah berkata –dengan penuh tawadhu- :
Aku mencintai orang-orang saleh meski aku bukan dari mereka
Aku berharap, dengan mencintai mereka aku nanti mendapatkan syafaat
Dan aku membenci orang yang maksiat adalah dagangannya
Meski dagangan kami sama…
Anas Bin Malik radhiallahu 'anhu berkata:
"Kami tidak pernah gembira karena sesuatu apapun
sebagaimana kegembiraan kami karena mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam “Engkau bersama yang engkau cintai”. Anas berkata, “Aku mencintai Nabi,
Abu Bakar, dan Umar dan aku berharap aku (kelak dikumpulkan) bersama mereka
meskipun aku tidak beramal sebagaimana amalan sholeh mereka" (HR
Al-Bukhari no 3688 dan Muslim 4/2032).
Siapa tahu karena kecintaan yang tulus maka kita akan dikumpulkan
bersama Abu Bakar di surga…, bahkan dikumpulkan bersama Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam…
Maka, Sadarlah… siapa kau cintai? Apakah ia dapat membuatmu bahagia
dunia akhirat? Apakah ia dapat menjadikanu semakin dekat dengan Allah? Jika
tidak, berhati-hatialah….
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah selain Allah
sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman sangat besar cintanya keapada Allah. Sekiranya
orang-orang zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya
(niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-Baqarah: 165)
Wallahu A’lam.
Ali Hizaam, 18 Rajab 1432 H
Al Faqir Abdullah Ibnu Mai al-Buthony as-Siompuny
Sumber : http://insantarbiyyah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar