Kamis, 14 Maret 2013

Perjalanan karir Da’wah Ilallah



Anneyong readers,,, kayfa haaluk ??? baik-baik jeki semua ?? semoga tetap berada dibawah naungan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Na’am, kali ini admin pengen memposting salah satu perjalanan karir admin nih readers. Selain punya pekerjaan duniawi sebagai Asisten Apoteker dan pedagang, admin juga punya jenjang karir akhirat... Yach,,,walaupun tidak semulus pekerjaan dunia tapi admin tetap bersyukur masih bisa berjuang bersama dalam suatu amal jama’i...
Daripada berlama-lama dengan pembukaan yang sepertinya kurang berkesan lebih baik langsung enjoy reading aja yuk readers... cekidot...
Entah harus memulainya dari mana, tapi awal merintis karir ini tak pernah terbayangkan sedikitpun akan terus berlanjut hingga hari ini dan berharap hingga ajal menjemput pun demikian...
Alhamdulillah merupakan kata yang cocok menggambarkan pekerjaan ini... Tahukah mengapa ? Karena pekerjaan ini membawa keuntungan yang abadi dan hanya orang-orang terpilihlah yang dapat menjalaninya dengan sabar dan lapang dada.

Pertama-tama dengan menuntut ilmu seperti kebanyakan orang yang sebelum memulai melamar pekerjaan dunia harus memiliki surat tanda lulus belajar (ijazah) terlebih dahulu kalau tidak disertai dengan ijazah jangan berharap akan diterima di instansi mana pun. Tapi sangat berbeda dengan pekerjaan kali ini, untuk mendapatkannya tidak dibutuhkan ijazah yang diperolehkan dengan membanting tulang menghabiskan waktu, tenaga dan biaya yang cukup besar hanya untuk menerima secarik kertas yang belum tentu juga langsung mendapatkan pekerjaan yang layak. (http://sahlahalhudzaifah.blogspot.com) Hal utama yang dibutuhkan adalah hanya harus mengetahui satu ayat saja dari Al-Quranul Karim untuk diamalkan lalu disampaikan kepada orang lain yang belum mengetahuinya... dan inipun sudah cukup sebagai bekal untuk merintis karir kedepan...Tapi tanpa melupakan tetap menuntut ilmu kedepanya agar karir ini tetap cemerlang...
Cukuplah Allah yang melihat potensi dan bakat yang kita miliki karena susungguhnya Dialah yang Maha Mengetahui segalanya. Maka Dia pun memilih orang-orang pilihan itu tanpa adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang terjadi pada sebagian besar kenyataan yang kita hadapi sekarang ini. Sungguh penyeleksian dan penerimaan pegawai pada pekerjaan inilah yang begitu adil dan menakjubkan.
Berawal dari seorang pelajar SMA yang polos, pemalu, merasa tersisihkan, egois dan sulit untuk beradaptasi sehingga hanya mempunyai teman yang bisa dihitung jari serta tidak mengerti sama sekali. Secara tiba-tiba, terpilihlah dia menjadi salah satu pegawai Allah Subhanahu wa TA’ala sebagai pasukan da’wah pada Rohis sekolahnya. Tidaklah manusia diuji berawal dari yang kecil. Dibimbing dan diarahkan oleh pegawai-pegawai senior (kakak senior) dengan harapan bahwa mereka inilah calon penerus pegawai-pegawaiMu selanjutnya. Telah menjadi suatu fitrah didunia tidak akan ada yang abadi, semua akan kembali kepadaNya dan pastilah naik ketingkat yang lebih besar bagi orang-orang yang sanggup tuk bertahan. Menurutku, itulah yang senior-senior kami pikirkan, karena itulah sekarang yang kami pikirkan ketika melihat adik-adik kami yang dulu pernah kami rasakan juga. Agar kejayaan yang Allah janjikan suatu hari nanti akan menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan kekayaan dan keberuntungan yang sesungguhnya.
Setelah merasakan pahit getirnya bekerja pada tingkat yang sederhana ini kami pun akan segera menghadapi penyeleksian naik golongan (seperti pada PNS aja...). Tidak semua pegawai dapat merasakan naik ke tingkat yang lebih kompleks itu. Ada yang ditengah jalan lebih memilih perusahaan lain untuk mendapatkan keuntungan yang setidaknya hampir sama seperti yang kami pula harapkan, ada yang pada saat penyeleksian naik golongan lebih memilih untuk menjadi pengangguran ketimbang bersama kami dalam perusahaan amal jamai’i ini... Entah apa alasan yang ada dibenak saudariku yang memilih pengangguran ketimbang bersama-sama kami saling berpangku tangan menjadi bata-bata penyusun kejayaan Islam kelak. Apakah karena selama menjadi pegawai Allah hatimu sering tersakiti sehingga engkau  tak sanggup lagi ? Apakah karena engkau malu pada dirimu sendiri karena merasa tidak sepadan dengan akhwat(pegawai) yang lainnya ? atau mungkin karena ada seseorang yang pernah menyakiti hatimu berada dalam perusahaan itu ? Kenapa akhwat ? Kenapa ?
Bukankah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah menggambarkannya beberapa abad silam bahwa sesungguhnya pekerjaan ini bukanlah hal mudah Akhwat,, sungguh menjadi pegawai pada pekerjaan ini amat berat dan tak pelak membuat tetesan bak mutiara itu jatuh dari kedua kelopak mata.
Bukankah yang memutuskan pantasnya kita berada di perusaahan ini hanyalah Allah... Bukan dirimu maupun orang lain Akhwat... Yakinlah sesungguhnya itu hanyalah was-was syaitan laknatullah ‘alaihi... Jika engkau mengikutinya, sungguh kau menjadi orang yang merugi...
Tapi begitulah Sunnatullah...
Ketika engkau memilih meninggalkan pekerjaan ini maka akan datang sekumpulan orang yang akan menggantikanmu lebih baik dari orang yang tergantikan... Karenanya jangan pernah memilih keluar dari pekerjaan ini. Jangan sampai suatu hari nanti engkau kan menyesal telah memilih jalan itu karena melihat orang-rang yang menggantikanmu jauh lebih sukses dari dirimu yang dulu. Engkau boleh berbangga diri ketika telah merasa ada andil dirimu dalam membuatnya seperti ini... Tapi sungguh yakinlah betapa kecewa dirinya melihatmu resign dari pekerjaan ini ukhtyfillah... Dari Jama’ah ini Akhwatifillah...

Spesial untukmu akhwatfillah yang sekarang entah berada dimana... (@ Pengurus Rohis IKRAMSY angkatan 2009)...
Aku merindukan kalian semua...(ralat tidak semua)... bagi wajah-wajah yang sering kulihat, sabar hati saja yach ukh  kalian tidak di rindukan...(tapi semuanya fillah)...
Rabu, 13 Maret 2013
@ Klinik Ukhuwah Farma

Tidak ada komentar:

”"